Beberapa hari yang lalu saya baru
saja usai menuntaskan mengaji Surat Ar-Rahman. Setiap selesai shalat Maghrib
saya punya kebiasaan mengaji Al-Quran. Surat Ar-Rahman adalah surat yang
“ajaib” menurut saya, karena di dalamnya Tuhan berulangkali menjelaskan “Maka,
nikmat Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan?”. Saya ingin mengulas posting tentang
surat ini pada lain waktu, insya Allah.
Tadi pagi saya menerima kiriman foto
dari rekan dosen ITB melalui milis. Ini foto yang mengagumkan, sebab foto ini
membuktikan kebenaran Surat Ar-Rahman ayat 19 dan 20 yang berbunyi:
“Dia membiarkan dua lautan
mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)
Inilah foto tersebut, yang
memperlihatkan aliran dua lautan yang tidak pernah bercampur, seolah-olah ada
sekat atau dinding yang memisahkannya.
Subhanallah, Maha Besar Allah Yang
Maha Agung. Ternyata air laut yang tidak bercampur itu benar-benar ada. Saya
sudah sering membaca ayat tersebut, tapi masih belum tahu di mana gerangan air
laut yang tidak pernah bercampur itu. Ayat lain yang menceritakan fenomena yang
sama terdapat pada Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi:
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut
yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi
pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
(Q.S. Al-Furqaan:53)
Dua lautan yang tidak bercampur itu
terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa,
tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol (Sumber foto dari sini dan
sini).
Selat Gibraltar (Jabal Tariq)
Selat Gibraltar dari satelit
Dari hasil googling saya di
internet, saya menemukan penjelasan ilmiah tentang laut tersebut. Berikut hasil
kutipan saya saya dari berbagai sumber di internet:
Arus Selat Gibraltar memang sangat
besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan
kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki
kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera
Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah
dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar
bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan bercampur
dengan air di Samudera Atlantik?
TIDAK!. Lho?? Ternyata ketika air
laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak mencampur. Seakan
ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air
dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna
biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap.
Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air
laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan
air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup dibawah air laut yang berasal dari
Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera
Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik.
0 komentar:
Posting Komentar